Definisi
Keadaan terputusnya kontinuitas mukosa yang meluas
di bawah epitel atau kerusakan pada jaringan mukosa, submukosa sehingga lapisan otot
dari suatu daerah saluran cerna langsung berhubungan dengan cairan lambung asam / pepsin
Epidemiologi
- Insiden 0,1 – 0,3% tiap tahun
- Dapat terjadi pada semua kelompok usia
- Lebih sering pada laki-laki, meningkat pada usia lanjut (terutama usia 60 tahun)
- Tukak di duodenum 5x lebih sering daripada tukak lambung (60% di antrum, 25% di kurvatura minor)
- Tukak duodenum sering pada usia 30-55 tahun
- Tukak lambung sering pada usia 55-70 tahun
- Sering terjadi pada penderita yang merokok, pemakai rutin OAINS
- Di Indonesia tukak lambung > tukak duodenum
- Infeksi H. pylori
- Penggunaan OAINS
- Zollinger-Ellison syndrome
Gejala klinis
Tukak lambung:
- Biasanya mengeluh dispepsia (nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman, muntah)
- Rasa sakit timbul setelah makan
- Rasa sakit di sebelah kiri
- Tukak karena OAINS atau pada usia lanjut biasanya asimtomatik
- Bisa asimtomatik
- Nyeri epigastrium
- Nyeri episodik, ada periode eksaserbasi beberapa minggu & diikuti periode remisi beberapa minggu atau beberapa bulan
- Nyeri saat lapar, nyeri timbul 2-3 jam setelah makan & bisa bikin pasien bangun dari tidur di malam hari akibat nyeri (nocturnal pain)
- Nyeri berkurang dengan makan atau antasida
- Waspada: nyeri menjalar ke punggung lalu penetrasi ke pankreas
- Nyeri menetap di seluruh perut lalu perforasi
- Kembung, mual, muntah beberapa jam setelah makan lalu gejala outlet gaster
- Hematemesis & melena perdarahan
Diagnosis:
o
Anamnesis
Tanyakan riawayat
penggunaan OAINS, gejala utama dan gejala penyerta, bagaimana karakteristik
dari nyeri nya (pada pasien dengan ulkus peptik nyerinya bersifat periodic yang
memiliki periode eksaserbasi selama beberapa minggu dan diikuti periode remisi
selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Pada pasien dengan tukak lambung
mengalami nyeri di bagian kiri dengan nyeri yang timbul setelah makan. Pada
pasien dengan tukak duodenum nyeri di bagian kanan, dan nyeri
timbul saat lapar atau 2 – 3 jam setelah makan dan pada pasien ini
lebih sering mengalami nocturnal pain
o
Pemeriksaan Fisik
Tidak memberikan gambaran yang spesifik
mengenai ulkus peptik. Perhatikan dimana
lokasi nyeri pada pasien
o
Pemeriksaan Penunjang
Ø Anemia karena perdarahan
Ø
Peningkatan serum amilase penetrasi ke
pankreas
Ø
Pemeriksaan kadar gastrin serum untuk Zollinger-Ellison
Syndrome (ZES)
o
Radiologi
Tidak bisa membedakan
yang mana ulkus ganas atau jinak. Tidak dapat memberikan gambaran pada ulkus
yang berukuran < 5mm.
o
Endoskopi
Dapat membedakan yang
mana ulkus jinak dan ganas. Dapat melihat ulkus yang berukuran < 5mm. Dan
bila daerah ulkus tertutup oleh darah dapat dibersihkan
terlebih dahulu
dengan penyemprotan.
o Biopsi
o
Uji H. Pylori (rapid
test urease)
Mengambil biopsi
sekaligus saat proses endoskopi kemudiaan diletakkan di media yang berisi urea
dan diberikan alat ukur pH. Bila terdapat H. pylori, maka akan terjadi
perubahan pH media menjadi basa dan perubahan warna akibat pengeluaran urease
oleh bakteri tersebut.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
- Diet (makanan lunak, hindari makanan asam, pedas, kopi, alkohol)
- Hindari obat OAINS
- Anti skretorik (Ranitidin, Cimetidin)
- Proton pump inhibitor (Omeprazol, Rebeprazol)
- Mukosa protektor (bismuth)
- Penetral asam lambung (antasid)
- Jika penyebabnya H.Pylori (kombinasi 2 antibiotik dengan proton pump inhibitor atau bismuth