Saturday, 27 December 2014

Hidrokel


          Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada didalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya.

Etiologi
          Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena: 
  1. belum sempurnanya penutupan prosesu vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau
  2. belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
          Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan padatestis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis atau epididimis.


Gambaran Klinis
          pasien mengeluh adanya benjolan di skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisis didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukan adanya transluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis di bedakan beberapa macam hidrokel yaitu:
  1. hidrokel testis: kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tidak dapat diraba. Pada anamnesa, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.
  2. hidrokel funikulus: kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
  3. hidrokel komunikan: terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingg prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah besar saat anak menangis. Pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari testis dapat dimasukan kedalam rongga abdomen.

 Terapi
          Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahundengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu di fikirkan untuk dilakukan koreksi.
          Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adlah dengan aspirasi dan operasi. Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel :
  1. hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah
  2. indikasi kosmetik
  3. hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
          Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal , karena seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrikel sekaligus melakukan herniorafi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan skrotal dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau aplikasi kantong hindrokel sesau cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto.


Komplikasi
          jika dibiarkan hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis.

No comments:

Post a Comment