Saturday, 27 December 2014
Hipospadias
Hipospadias adalah kelainan kongenital berupa muara uretra yang terletak di sebelah ventral penis dan sebelah proksimal ujung penis. Letak meatus uretra bisa terletak pada glandular hingga perineal. angka kejadian hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran hidup.
pada hipospadia tidak didapatkan preputium ventral sehingga preputium dorsal menjadi berlebihan (dosal hood) dan sering disertai dengan korde (penis angulasi ke ventral). kadang-kadang didapatkan stenosis meatus uretra dan anomali bawaan berupa testis maldensus atau hernia inguinalis, kejadian seluruh hipospadia yang bersamaan dengan kriporkismus adalah 9%, tetapi pada hipospadia posterior sebesar 32%.
Klasifikasi
Berdasarkan letak muara uretra setelah dilakukan koreksi korde, yaitu:(1) hipospadia anterior terdiri atas tipe granular, subkoronal,dan penis distal. (2) hipospadia medius terdiri atas midshaft, dan penis proksimal. (3) hipospadia superior terdiri atas parineal.
Tindakan
Tujuan operasi hipospadia adalah: (1) kosmetik penis sehingga fungsi miksi dan fungsi seksual normal (ereksi lurus dan pencaran ejakulasi kuat). (2)penis dapat tumbuh dengna normal.
Tahapan rekonstruksi adalah: koreksi korde (ortoplasti), membuat neouretra dari kulit penis (uretroplasti), dan membuat glans. Reparasi hipospadia dianjurkan pada usia prasekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar pada saat operasi. perlu diingat bahwa seringkali rekonstruksi membutuhkan lebih dari sekali operasi, koreksi ulang jika terjadi komplikasi. Pada hipospadia posterior dengna disertai maldesensus dianjurkan untuk melakukan uretroskopi praoperatif guna melihat kemungkinan adanya pembesaran utrikulus prostatikus yang mungkin terdapat keraguan jenis kelamin (sexual ambiquity). Penyulit yang dapat terjadi setelah operasi hipospadia adalah fistula uretrokutan, stensis meatus uretra, striktur uretra, korde yang belum sepenuhnya terkoreksi, dan timbul divertikel uretra.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment