Saturday, 27 December 2014

Fimosis


          Fimosis adalah preputium penis yang tidak dapat di retraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis. Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir, karena terdapat adesi alamiah antara preputium dengan glans penis.

          Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang, dan debris yang dihasilkan oleh epitel preputium (smegma) mengumpul di dalam preputium dan perlahan-lahan memisahkan preputium dari glans penis. Ereksi yang terjadi secara berkala membuat preputium terdilatasi perlahan-lahan sehingga preputium menjadi retraktil dan dapat di tarik ke proksimal. pada saat usia 3 tahun, 90% preputium sudah dapat di retraksi

Gambaran Klinis
          Fimosis menyebabkan gangguan aliran urin berupa sulit kencing, pancaran urin mengecil, menggelembungnya ujung preputium penis pada saat miksi, dan menimbulkan retensi urin. higiene lokal yang kurang bersih menyebabkan terjadinya infeksi pada preputium (postitis), infeksi pada glans penis (balanitis), atau infeksi pada preputium dan glans penis (balanopostitis).
          Kadangkala pasien dibawa berobat oleh orang tuanya karena ada benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah korpus smegma yaitu timbunan smegma di dalam sakus preputium penis. smegma terjadi dari sel-sel mukosa preputium dan glans penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada di dalamnya.

Tindakan
          Tidak dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi secara paksa pada fimosis, karena menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung preputium sebagai fimosis sekunder. Fimosis yang di sertai balanitis xerotika obliterans dapat di coba diberikan salep deksametasone 0,1% yang dioleskan 3 atau 4 kali. diharapkan setelah pemberian 6 minggu, preputium dapat diretraksi spontan.
          Pada fimosis yang menimbulkan keluhan miksi, menggelembungnya ujung preputium pada saat miksi, atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi. tentunya pada balanitis atau postitis harus diberi antibiotika dahulu sebelum sirkumsisi.

No comments:

Post a Comment